Wisata Kota ambon
Indahnya Maluku
Wisata Kota Ambon
Jika Anda sedang ke Maluku, dan mendarat di Bandar Udara Pattimura, Ambon, sempatkan untuk berkunjung ke pantai indah ini. Pantai Natsepa merupakan salah satu tempat wisata yang indah untuk dikunjungi di Ambon. Selain itu, ada juga pantai lainnya seperti Pantai Liang, Pintu Kota, dan ragam wisata laut, sejarah, dan wisata alam menarik lainnya.Pantai Natsepa menjadi tujuan wisata favorit karena lokasinya yang tidak terlalu jauh dari kota Ambon. Untuk menuju pantai ini tidaklah menyulitkan. Dengan menempuh perjalanan sekitar 30 menit dari kota Ambon menggunakan transportasi darat, maka sampailah Anda di Pantai Natsepa. Jaraknya yang dekat dengan pusat kota membuatnya menjadi lokasi favorit penduduk kota Ambon, maupun sebagian besar wisatawan yang sedang mengunjungi kota Ambon akan singgah ke pantai ini.
Wisata Pantai Natsepa
Biaya masuk pantai ini terbilang cukup murah, yaitu Rp 2.000,- untuk orang dewasa dan Rp 1.500,- untuk anak-anak. Tidak mengherankan jika pada akhir pekan, terlebih pada musim liburan tiba, pantai ini dipenuhi para keluarga yang membawa anak-anak atau para muda-mudi yang berwisata.Hamparan pasir putih membuat keindahan pantai ini semakin nyata. Pantai terlihat bersih dengan laut yang cukup tenang. Banyak pepohonan di sekitar pantai membuat pantai terasa rimbun. Para pengunjung dapat berteduh di sela-sela bermain di pantai. Hijaunya dedaunan dari pohon-pohon ini juga menciptakan pemandangan yang lebih indah karena perpaduan warna hijau, putih, dan biru yang serasi.
Pantai Natsepa cukup luas, bahkan jika sedang surut, membuat luas pantai bertambah. Para orang tua biasa mengajak anak-anak berjalan menyusuri pantai ini sambil sesekali mencelupkan kaki mereka di air. Orang tua lain terlihat senang bermain pasir, membangun istana pasir, atau menguburkan diri dalam pasir. Luasnya Pantai Natsepa juga menjadi tempat yang asyik bagi anak-anak untuk bermain sepakbola. Dengan hembusan angin dan pasir yang halus membuat anak-anak lupa waktu saat sedang bermain bola.
Laut dengan air yang tenang karena terhalang teluk, membuat pantai ini aman untuk berenang bagi para pengunjungnya. Sekadar berjalan ke arah laut sambil bermain air juga cukup aman dilakukan karena pantai ini tergolong landai sehingga tidak membahayakan. Anda dapat menyewa ban sebagai pelampung untuk mencoba berenang di pantai ini.
Jika Anda hanya ingin menikmati pemandangan atau jika Anda telah lelah bermain air atau di pantainya, Anda dapat duduk di bawah pohon untuk meluaskan pandangan Anda. Luasnya pantai yang berpasir putih lembut, birunya air laut yang tenang dan pegunungan hijau di seberang laut merupakan pemandangan yang sangat indah untuk dinikmati.
Rujak Natsepa
Sambil memandangi alam yang indah tersebut, jangan lewatkan untuk menikmati Rujak Natsepa yang terkenal itu. Banyak penjual rujak di pantai ini. Buah-buahan segar seperti mangga, jambu, nenas bercampur dengan gula merah dan kacang akan membuat para penikmatnya merasa segar setelah menikmati buah-buahan dari Rujak Natsepa. Rujak ini dimakan dengan tusuk sate sebagai penusuk buah dari rujak ini.Selamat berwisata dan menikmati asam, manis, pedas rujak Pantai Natsepa di Ambon, Maluku.
Pintu Kota di Ambon
Jalan-jalan ke Ambon dengan berpetualang menikmati keindahan alam Si "Mutiara dari Timur" Indonesia ini. Pemandangan alam Ambon yang eksotis yang sebagian besar masyarakat indonesia tergoda untuk mengunjungi Ibukota Propinsi Maluku ini. Dengan berbekal persiapan memesan tiket pesawat yang cukup murah untuk sejauh itu, yaitu hanya Rp. 1.900.000 pulang pergi. Banyak orang yang ingin ke sana bahkan Masyarakat ambon sendiri yang sedang kuliah dan Tugas luar. Mereka berbondong-bondong ingin pulang salah satu alasanya adalah Keindahan Ambon.
Salah satu Keindahan Ambon yang paling menarik banyak pengunjung yaitu "Pintu Kota". disebut pintu kota, karna tembok tersebut terlihat seperti pintu. Kononya itu karna pengikisan air laut. dan juga bagi masyarakat Ambon, untuk para para pengunjung. Belum Lenkap jika belum sampai d Pintu Kota.
Keindahan dari Pintu Kota ini, adalah Pemandangannya. kolaborasi antara air laut dan tembok yang septi Pintu. itulah yang membuatnya Unik d Provinsi Maluku. yah disitu bagus kok buat Foto-foto buat yang pingin mesra-mesra juga Pass banget suasanya.
Pantai Natsepa
Sebagai ibu kota provinsi di bagian timur Indonesia-Maluku, Ambon sangat
terkenal dengan beragam pantainya yang berpasir putih indah. Terlebih
juga karena sebagian besar pesisiri pantainya selalu dihiasi perahu -
perahu nelayan yang datang silih berganti, mencari ikan untuk kebutuhan
hidupnyan kepada penunjungnya.
Salah satu pantai adalah Pantai Natsepa yang terletak di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah. Pantai ini sangat terkenal dengan pasir putihnya yang selalu menggoda pengunjung untuk bermain dan bertahan lebih lama hanya untuk bersantai. Orang Ambon bilang, belum ke Ambon jika belum berenang di Natsepa. yah maksudnya, jika Anda berkunjung ke Ambon, jangan sampai tidak menginjakkan kaki dan berendam di Pantai Natsepa. Itu belum lengkap.
Salah satu pantai adalah Pantai Natsepa yang terletak di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah. Pantai ini sangat terkenal dengan pasir putihnya yang selalu menggoda pengunjung untuk bermain dan bertahan lebih lama hanya untuk bersantai. Orang Ambon bilang, belum ke Ambon jika belum berenang di Natsepa. yah maksudnya, jika Anda berkunjung ke Ambon, jangan sampai tidak menginjakkan kaki dan berendam di Pantai Natsepa. Itu belum lengkap.
Kalau
untuk berkunjung di pantai ini, tidaklah susah. bayak transportasi yang
bisa menjangkau tempat ini. seperti Mengunkan Mobil pibadi
atau Motor pribadi bisa kalau Ojek, tapi pastinya harganya lebih mahal.
karna lumayan jauh sih dari kota Ambon. Mendingan pakali Angkutan hanya
dengan Rp 5.000 kamu dapat sampai disana dengan selamat. Dijamin sampai
disana pasti anda tidak menyesal, karna keindahannya membuat kita Lupa
Rumah, begitu kata Orang-oarng yang pernah mengunjungi Pantai Ini. Kalau
tidak percaaya Coba aja sendiri, dan rasakan keindahannya.
Di sore hari, ketika air mulai makin naik atau air pasang, pengunjung lebih banyak sibuk memilih
naik perahu menyusuri sepanjang pantai sambil melihat para pekerja
mengangkut tripleks menuju pabrik tripleks Batu Gong, yang letaknya
persis di seberang Pantai Natsepa.Perahu nelayan cukup banyak dan biaya
sewanya pun tak mahal. Kamu cukup menyiapkan Rp 20.000 dan kamu sudah bisa menyusuri beningnya Pantai Natsepa selama satu jam. Perahu yang bisa diisi sekitar 10-15 orang ini pun
menyiapkan pendayung khusus yang cukup dibayar dengan sebungkus rokok
atau uang ala kadarnya. Tak cuma berenang dan sekadar menikmati asyiknya
naik perahu, air di Pantai Natsepa pun punya khasiat menyembuhkan
beragam penyakit, seperti flu, demam, atau beragam penyakit kulit
seperti panu, kadas, kurap, atau gatal-tatal. Konon, jika Anda berendam
lebih dari satu jam di Pantai Natsepa, niscaya saat tiba kembali di
rumah, penyakit Anda ternyata telah pergi bersama ombak Natsepa.
Orang Ambon bilang,
jangan pernah mengaku sudah menginjak Natsepa jika belum merasakan
lezatnya rujak Natsepa. Cukup menyiapkan uang Rp 5.000, kamu sudah bisa
menikmati lezatnya beragam buah-buahan asli dari Desa Suli yang dicampur
dengan bumbu kacang yang benar-benar membangkitkan selera. Jika malam
menjelang, jangan dulu buru-buru pulang, Kaena suasanya malamnya juga
tidak kalah bagusnya dengan siang hari.
Benteng Amsterdam Di Hila
Yah
kembali ke ambon,lebih tepatnya terdapat sebuah benteng di desa Hila
kira-kira 1 jam dari Kota Ambon.namanya "Benteng Amsterdam", Benteng
tersebut juga menjadi salah satu tempat pariwisata yang bagus. Karna
benteng itu salah satu peninggalan yang sangat Unik dan Indah, tak kalah
Penataan bangunannya juga sangat bagus dan mengiurkan banyak
penggunjung dan membuat mereka tak berhenti mengaguminya. Para
pengungjung juga banyak dari Luar kota maupun Masyarakat Kota Ambon
sendiri juga sangat tertarik dengannya.
Benteng Amsterdam merupakan bangunan tua yang sudah berusia ratusan
tahun, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah penguasaan VOC di
Ambon. Benteng ini terletak di tepi pantai yang sangat tenang dan
indah, atapnya sudah terpasang rapi. Warna merahnya mencorok. Kontras
dengan laut biru di belakang benteng. Itu bukan atap asli. Yang masih
asli peninggalan Belanda dalam benteng ini adalah lantai batunya, tembok
semen, dan kayu-kayu penopang beserta tangga menuju lantai atas. Juga
teras kayu di lantai dua.
Benteng Amsterdam menurut Francois Valentijn dalam buku ‘Beschrijving van Amboina’ (Tulisan tentang Ambon). Gambar inilah yang jadi acuan renovasi benteng. benteng ini dulu dibangun oleh Portugis pada tahun 1512 kemudian diambil alih oleh Belanda pada abad ke-17.
Menurut booklet ‘Ambon Island’ , dikatakan bahwa benteng ini merupakan benteng kedua yang dibangun oleh Belanda, setelah benteng Kasteel Van Verre di dekat Seith hancur.
Benteng Amsterdam didirikan pada masa perdagangan rempah-rempah di awal abad ke – 17, setelah VOC – Vereenigde Oost Indische Compagnie – dibentuk oleh Heeren Zeventien di Belanda. G.E. Rumphius pernah tinggal di benteng ini, menulis buku-buku tentang flora dan fauna Ambon.
Benteng Amsterdam menurut Francois Valentijn dalam buku ‘Beschrijving van Amboina’ (Tulisan tentang Ambon). Gambar inilah yang jadi acuan renovasi benteng. benteng ini dulu dibangun oleh Portugis pada tahun 1512 kemudian diambil alih oleh Belanda pada abad ke-17.
Menurut booklet ‘Ambon Island’ , dikatakan bahwa benteng ini merupakan benteng kedua yang dibangun oleh Belanda, setelah benteng Kasteel Van Verre di dekat Seith hancur.
Benteng Amsterdam didirikan pada masa perdagangan rempah-rempah di awal abad ke – 17, setelah VOC – Vereenigde Oost Indische Compagnie – dibentuk oleh Heeren Zeventien di Belanda. G.E. Rumphius pernah tinggal di benteng ini, menulis buku-buku tentang flora dan fauna Ambon.
Georg Everhard Rumphius adalah seorang naturalis dan ahli sejarah
dari Jerman (1627 – 1702). Selain menulis tentang flora dan fauna Ambon,
ia juga menulis tentang gempa dan tsunami yang melanda Maluku dalam
bukunya yang berjudul ‘ Waerachtigh Verhael Van de Schrickelijcke
Aerdbevinge’. Gempa dan tsunami itu terjadi pada tanggal 17 Februari
1674, mengakibatkan kerusakan parah desa-desa di pesisir utara Pulau
Ambon dan bagian selatan Pulau Seram. Buku-buku karya G.E. Rumphius bisa
kita lihat di Perpustakaan Rumphius yang dikelola oleh Andreas Petrus
Cornelius Sol MSC di komplek Pastoran Paroki Santo Franciscus Xaverius,
Ambon.
Yah bagi para pembaca yang ingin mengunjunginya, gampang aja langsung
aja datang ke Ambon, yah pastinya kalau udah nyampe di sana pastinya
jangan Lupa mengunjungi tempat ini. Dijamin deh tidak ada kekecewaan.
sekedar saran bawalah Kamera dan diharapkan Baterrynya Full, bilaperlu
bawalah cadangan. Karna disana tuh banyak Objek n tempat-tempatnya bagus
pengambilan gambar buat kenang-kenangan mungkin bisa juga buat poto
Profil di FB.
18.57
|
Label:
Pariwisata
|
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
-
Kumpulan Kata Mutiara Motivasi Terbaik Kumpulan Kata kata Mutiara Motivasi Terbaik ini hasil request dari sahabat anehdidunia.blog...
-
Makalah Teori Investasi PENDAHULUAN Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa ,Yang Maha pengasih tanpa pernah pilih kasih dan Yang Maha P...
-
Status Facebook | Kata Kata Ungkapan Hati : Mengungkapkan isi hati bisa tertulis lewat sebuah puisi ungkapan hati , SMS kata kata ,...
-
Tips Kencan Dengan Pasangan Pemalu Memiliki kekasih yang punya sifat pemalu perlu ekstra kesabaran dan pengertian. Karena sifat dasar...
-
Camfroger mungkin pernah melihat cam user yang di pasangi foto atau video dan ingin mencobanya juga. Gambar/Foto dan video tidak dimasukan m...