TEMPAT PENINNGALAN SEJARAH DI KOTA AMBON
Kota Ambon
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk kegunaan lain dari Ambon, lihat Ambon.
Kota Ambon | |||
---|---|---|---|
— Kepulauan Maluku Maluku — | |||
Pemandangan Kota Ambon
| |||
| |||
Moto: Bersatu Manggurebe Maju | |||
Koordinat: 3°42′S 128°10′E | |||
Negara | Indonesia | ||
Hari jadi | 7 September 1575 | ||
- DAU | Rp. 411.355.104.000,-(2011)[1] | ||
Luas | |||
- Total | 377 km2 | ||
Populasi (2007) | |||
- Total | 428.585 | ||
- Kepadatan | 1.136,8/km² | ||
Zona waktu | WIT (UTC+9) | ||
Kode telepon | +62 911 | ||
SNI 7657:2010 | AMB | ||
Kecamatan | 5 | ||
Situs web | www.ambon.go.id |
Kota ini dikenal juga dengan nama Ambon Manise, merupakan kota terbesar di kepulauan Maluku. Saat ini kota Ambon menjadi pusat pelabuhan, pariwisata dan pendidikan di provinsi Maluku.
Daftar isi[sembunyikan] |
[sunting]Sejarah
Kota Ambon mulai berkembang semenjak kedatangan Portugis di tahun 1513,[2] kemudian sekitar tahun 1575, penguasa Portugis mengerahkan penduduk di sekitarnya untuk membangun benteng Kota Laha atau Ferangi yang diberi nama waktu itu Nossa Senhora de Anunciada di dataran Honipopu. Dalam perkembangannya sekelompok masyarakat pekerja yang membangun benteng tersebut mendirikan perkampungan yang disebutSoa, kelompok masyarakat inilah yang menjadi dasar dari pembentukan kota Ambon kemudian (Cita de Amboina dalam bahasa Spanyol atauCidado do Amboino dalam bahasa Portugis ) karena di dalam perkembangan selanjutnya masyarakat tersebut sudah menjadi masyarakat geneologis teritorial yang teratur.[3]
Selanjutnya, setelah Belanda berhasil menguasai kepulauan Maluku dan Ambon khususnya dari kekuasaan Portugis, benteng tersebut lantas menjadi pusat pemerintahan beberapa Gubernur Jenderal Belanda dan diberi nama Nieuw Victoria (terletak di depan Lapangan Merdeka, bekas Markas Yonif Linud 733/Masariku kini markas Detasemen Kavaleri). Benteng ini merupakan tempat dimana Pattimura dieksekusi. Pahlawan Nasional Slamet Rijadi juga gugur di benteng ini dalam pertempuran melawan pasukan Republik Maluku Selatan.
[sunting]Keadaan Geografis
[sunting]Letak
Letak Kota Ambon berada sebagian besar dalam wilayah pulau Ambon, dan secara geografis terletak pada posisi: 3°-4° Lintang Selatan dan 128°-129° Bujur Timur, dimana secara keseluruhan Kota Ambon berbatasan dengan Kabupaten Maluku Tengah.
[sunting]Batas wilayah
Kabupaten Maluku Tengah | ||||
Kabupaten Maluku Tengah | Kabupaten Maluku Tengah | |||
Kota Ambon | ||||
Laut Banda |
[sunting]Iklim
Iklim di Kota Ambon adalah iklim laut tropis dan iklim musim, karena letak pulau Ambon di kelilinggi oleh laut. Oleh karena itu iklim di sini sangat dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim musim, yaitu musim Barat atau Utara dan musim Timur atau Tenggara. Pergantian musim selalu diselingi oleh musim Pancaroba yang merupakan transisi dari kedua musim tersebut. Musim Barat umumnya berlangsung dari bulan Desember sampai dengan bulan Maret, sedangkan pada bulan April merupakan masa transisi ke musim Timur dan musim Timur berlangsung dari bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, disusul oleh masa pancaroba pada bulan Nopember yang merupakan transisi ke musim Barat.
[sunting]Pemerintahan
Kota Ambon yang dipimpin oleh wali kota Markus Jacob Papilaja dibagi atas 5 kecamatan, yaitu:
- Kecamatan Nusaniwe
- Kecamatan Sirimau
- Kecamatan Leitimur Selatan
- Kecamatan Baguala
- Kecamatan Teluk Ambon
[sunting]Demografi
[sunting]Suku Bangsa
Terdapat banyak suku dan ras yang mendiami kota ini. Diantaranya adalah Arab, Buton (yang telah menetap hingga 5 generasi), Tionghoa yang pada mulanya datang untuk berdagang. Disamping itu terdapat pula Suku Minahasa, Jawa dan sebagian besar adalah Suku Alifuru yang merupakan penduduk asli Maluku. Dahulu kala, kota Ambon termasyur hingga keseluruh dunia dan menjadikan kota ini sebagai tempat tujuan bagi berbagai Kerajaan Eropa yang sedang melakukan eksplorasi. Tidak mengherankan bila banyak penduduk Ambon yang memiliki raut wajah yang mirip seperti orang Eropa dan Arab (sebagai akibat dari perkawinan campur para pendahulu mereka dimasa lalu) disamping denominasi dari ras Melanesia yang merupakan ras asli penduduk Ambon.
[sunting]Lokasi wisata & Peninggalan sejarah
- Patung Pattimura, di Lapangan Merdeka
- Patung Martha Christina Tiahahu, di Karang Panjang
- Tugu Dolan, di Kudamati
- Tugu Trikora, di Urimesing
- Taman Makam Pahlawan PD II-Australia, di Tantui
- Monumen Australia, di Laha
- Monumen Jepang, di Tawiri
- Patung Franciscus Xaverius, di Batumeja
- Fort Victoria, di Belakang Kota
- Monumen Rumphius, di Batu Meja
- Museum Siwalima, di Taman Makmur
- Pantai Namalatu, di Latuhalat
- Pantai Natsepa Indah, di Natsepa
- Pantai Santai, di Latuhalat
- Tanjung, di Tanjung Nusaniwe
- Pintu Kota, di Airlow
- Pantai Desa Hukurila
- Tempayang, di Soya
- Gong Perdamaian Dunia
- Goa Batu Lobang, di Ds. Amahusu
- Bunker/Terowongan bawah tanah V.O.C., di Benteng Atas
- Puing kapal pengangkut Barang peninggalan Belanda/Portugis, di dasar perairan laut Waiyame
- Pulau Tiga di Desa Assilulu
07.43
|
Label:
Sejarah
|
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
-
Kumpulan Kata Mutiara Motivasi Terbaik Kumpulan Kata kata Mutiara Motivasi Terbaik ini hasil request dari sahabat anehdidunia.blog...
-
Makalah Teori Investasi PENDAHULUAN Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa ,Yang Maha pengasih tanpa pernah pilih kasih dan Yang Maha P...
-
Status Facebook | Kata Kata Ungkapan Hati : Mengungkapkan isi hati bisa tertulis lewat sebuah puisi ungkapan hati , SMS kata kata ,...
-
Tips Kencan Dengan Pasangan Pemalu Memiliki kekasih yang punya sifat pemalu perlu ekstra kesabaran dan pengertian. Karena sifat dasar...
-
Camfroger mungkin pernah melihat cam user yang di pasangi foto atau video dan ingin mencobanya juga. Gambar/Foto dan video tidak dimasukan m...